DETIK TERAKHIR

  Waktu itu ibarat hujan. Memberikan harapan akan kehidupan di masa depan. Namun waktu juga ibarat hujan. Menghancurkan segala kenangan yang pernah ada tanpa tersisa. Bukankah itu wajar? Di setiap harapan juga terdapat ancaman. Harapan itu bukanlah landasan untuk mengukur masa depan. juga tantangan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.
  Kadang manusia itu suka aneh, fikirannya bersusah payah menerka-nerka apa yang akan terjadi padanya di kemudian hari. Hingga akhirnya ia resah. Hidupnya tak bahagian. Berambisi mengubah sesuatu yang belum tentu juga terjadi. Ya, manusia itu benar-benar aneh. Bagaimana tidak? Padahal apa yang telah berlalu takan pernah terjadi lagi. Fikirannya sibuk dengan kenestapaan  yang pernah terjadi di masa lalu. Hingga batinnya tak pernah bahagia. Jiwanya lelah merenungi apa yang telah terjadi. Matanyapun menangis akan sesuatu yang takan pernah kembali.
Waktu, tak ada yang salah denganya. Hanya saja manusia terlalu bebal untuk memahami kalau waktu itu hanyalah di detik ini ia terjadi.
    
                 *** 
  Apa salahnya jika kita merancanng masa depan? Apa salahnya jika kita tulis cerita masa lalu?
SALAH! Buang semua rancangan masa depan di buku harianmu. Hilangkan segala cerita yang pernah terjadi di masa lalumu. BUANGLAH segala rancangan masa depanmu, jika kau meyakini kau bisa mengalahkan rencana tuhan. BUANGLAH jika itu membuatmu terpuruk saat hari tak sesuai dengan rencanamu. BUANGLAH jika itu hanya sia-sia yang membuat khayalanmu terbang ke masa depan yang belum tentu juga terjadi.
   Apa salahnya...? Ya, apa salahnya-?
SALAH, jika masa lalumu melarutkanmu dalam khayal dan penyesalan.

   KARNA YANG TERPENTING BUKANLAH KEMARIN ATAU ESOK.

  TAPI DETIK INILAH, BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK DETIK INI.
MANFA'ATKANLAH DETIK INI KARNA ESOK BELUM TENTU TERJADI.
MAKSIMALKANLAH DETIK INI KARENA YANG LALU TAKAN PERNAH KEMBALI.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

3 komentar

komentar
18 April 2016 pukul 01.21 delete

Masalalu, biarlah masalalu. :D
Mantap mas Rizki 👍👍👍

Reply
avatar
18 April 2016 pukul 01.21 delete

Masalalu, biarlah masalalu. :D
Mantap mas Rizki 👍👍👍

Reply
avatar
18 April 2016 pukul 03.25 delete

Manusia yang berkehendak. Tuhan yang menentukan

Reply
avatar